Jumat, 13 Februari 2015

Bolehkah Pemerintah Melarang Merayakan Hari Valentine?

Hari Valentine
www.iberita.com
Bicara perayaan hari Valentine memang tidak ada habisnya. Banyak diskusi dan argument yang terus berkembang. Apalagi seiring merebaknya penggunaan media sosial seperti twitter dan facebook membuat masyarakat semakin yakin untuk menyetujui perayaan Valentine atau tidak. Tulisan ini tidak akan membahas terlalu jauh tentang tinjauan perayaan Valentine dari sisi agama. Tapi lebih fokus pada pelarangan merayakan hari Valentine oleh beberapa pemerintah daerah dan kota.

Terlebih dahulu kita mesti mengetahui, apakah hari Valentine itu melekat pada sebuah agama sebagai salah satu ibadah atau hanya budaya semata. Ini sangat penting sekali untuk di pahami. Karena kalau perayaan hari Valentine melekat pada suatu agama yang di akui oleh negara Indonesia dan menjadi semacam ibadah, tentu pemkot dan pemda tidak berhak melarangnya. Namun, jika ternyata perayaan Valentine itu hanyalah sebatas budaya dan tidak ada unsur teologi maka masih ada ruang bagi pemerintah untuk melarangnya. Tinggal di lihat saja, apakah budaya tersebut lebih memberikan dampak negatif atau positif bagi mayoritas masyarakat.

Pendapat mengena boleh tidaknya merayakan hari Valentine menurut masyarakat Indonesia sampai saat ini masih terbagi menjadi dua. Meskipun tidak semuannya, sebagian besar yang menolak perayaan Valentine berasal dari orang Islam main stream atau sering disebut Islam Ahli Sunah wal Jamaah. Sedangkan orang-orang Islam yang mendukung perayaan hari Valentine berasal dari kalangan Islam Liberal dan kalangan non muslim. Mungkin ada beberapa pembaca yang belum mengetahui tentang Islam Liberal ini. Sedikit saja saya ungkapkan, di katakan Islam Liberal karena pemikiran orang-orang yang menganut paham ini sangat liberal. Saking liberalnya mereka sampai berani mengatakan kalau semua agama itu benar.

Nah dari paparan di atas, tinggal kita cermati. Sejauh ini momen perayaan hari Valentine lebih sering digunakan untuk hal-hal yang positif atau negatif. Kembali kepada hukum aslinya, kalau perayaan hari Valentine hanya sebuah budaya semata maka apabila mayoritas masyarakat dan pemerintah Indonesia menganggap perayaan ini memberikan dampak yang sangat buruk tentu tidak ada salahnya di larang. Bahkan malah harus di larang. Namun, jika ternyata melihat dari kejadian yang sudah-sudah, kebanyakan orang-orang menggunakan momen ini untuk hal-hal yang bermanfaat atau malah berguna bagi nusa dan bangsa sebaiknya ya jangan di larang. Tidak boleh dan harus di lestarikan malahan. Silahkan pembaca menjawab sendiri.

Penulis: Ardian Pradana
@pradanaardian

Bolehkah Pemerintah Melarang Merayakan Hari Valentine? Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 comments:

Posting Komentar