Di
negeri ginseng perayaan hari guru sangat meriah. Semua orang terlihat sangat mengapresiasi hari guru. Di sekolah-sekolah, para murid, guru dan
semua staff tumpah ruah ikut merayakan hari yang spesial ini.
Berikut 3 cara orang korea selatan dalam merayakan hari guru.
Bung
anyelir di korea selatan merupakan sebuah makna yang sarat makna
tergantung warnanya. Anyelir putih melambangkan cinta yang murni dan
keberuntungan. Anyelir merah terang melambangkan kekaguman dan merah
gelap melambangkan cinta yang mendalam dan kasih sayang. Seadangkan
warna yang mempunyai makna sangat besar adalah anyelir pink yang
membawa pesan cinta abadi dari seorang ibu.
Tradisi
memberikan bunga anyelir ini sudah terjadi sejak abada 19. Para murid
biasa memberikan bunga anyelir kepada para guru ketika merayakan hari
guru. Hal ini sekaligus sebagai bentuk rasa cinta dan hormat kepada
guru mereka.
2.
Kartu Cinta
Pada
saat merayakan hari guru, para siswa juga menunjukan rasa cinta
mereka dengan menulis surat cinta. Menulis surat cinta ini merupakan
tradisi yang sudah bertahun-tahun ada. Biasanya para siswa memberikan
surat cinta yang mereka tulis kepada guru-guru yang paling mereka
sukai. Cara ini percaya dapat memberikan kesan yang mendalam kepada
para siswa dan guru. Sehingga jalinan kedekatan antara siswa dan guru
semakin akrab.
Di
korea selatan, profesi guru merupakan profesi yang sangat terhormat.
Negara sangat menghargai profesi ini. Saat 15 Mei yang jatuh sebagai
Hari Guru Nasional, pemerintah memberikan banyak sekali penghargaan.
Penghargaan tidak hanya di berikan kepada guru TK sampai SMA saja.
Tapi para pengajar di kampus-kampus seperti dosen dan instrukur juga
tida luput dari perhatian pemerintah. Selain penghargaan dari
pemerintah, para tuan rumah menyiapkan hidangan yang lezat dan mahal
di rumah masing-masing. Hal ini sebagai wujud rasa penghargaan kepada
guru.
Begitu
besar kan rasa hormat orang Korea Selatan dalam menghargi hari guru?
Sepertinya banyak hal yang bisa di contoh dan diterapkan di negara
kita, Indonesia. Sehingga setiap jatuh Hari Guru tidak berlangsung
biasa-bisa saja. Yang mana cuma upacara seremonial semata. Selayaknya
para guru beserta pemerintah lebih kreatif sehingga ada kesan yang
mendalam ketika jatuh Hari Guru Nasional. Dengan adanya kesan itu di
bisa jadi semangat guru untuk mengajar kian meningkat dan tentunya
bisa berdampak pada naiknya performa mengajar guru.
(Ardian
Pradana)
0 comments:
Posting Komentar