Dewasa ini kita melihat kebebasan sudah sangat tidak terkendali.
Orang seakan semaunya sendiri melakukan hal yang dia sukai. Kalau ada orang
mencoba mengingatkan sering di jawab dengan kebebasan berekpresi atau
demokrasi. Padahal apa yang di maksud dengan demokrasi itu sendiri sebenarnya
masih premature. Konon katanya ketika plato yang menciptakan system demokrasi
itu dikatakan murid paling bodoh oleh gurunya sendiri yaitu Aristoteles. Saya
sendiri sebenarnya tidak begitu setuju dengan sistem demokrasi. Analagonya
simple aja masak untuk menentukan hasil dari satu di tambah satu perlu tanya banyak
orang. Saya percaya bahwa kebenaran banyak orang belum tentu kebenaran
sejati. Apalagi di dunia
yang saat ini, kebanyakan manusia berorientasikan kepentinganya sendiri. Materi
di agung-agungkan sampai-sampai menjadi tolak ukur keberhasilan seseorang.
Padahal ada yang jauh lebih penting dari materi yaitu hati yang sifatnya
spiritual.
Semua orang tahu bahwa manusia hebat tanpa
karakter tidak ada gunananya bahkan bisa membawa bencana. Para koruptor di
Indonesia yang sudah di tangkap KPK atau yang belum bukanya orang yang bodoh.
Banyak dari mereka yang sudah mengenyam pendidikan yang tinggi tapi kekeringan
karakterlah yang membuat mereka melakukan tindakan tercela. Celakanya system
pendidikan di Indonesia ini lebih mementingkan skill dari pada karakter.
Pendidikan karakter seakan-akan di nomor duakan bahkan bisa di nomer tiga, dan
empatkan. Ditambah televise yang dalam kutip memberikan sumbangan terbesar
dalam pendidikan anak kurang atau sangat tidak mendidik. Bahwa program televise
yang mengajarkan sesuatu yang tidak rasional dan masuk akal sudah sama-sama
kita ketahui. Anak-anak diberikan tontonan yang membuatnya melayang ke dunia
lain sehingga mereka lupa dengan dunianya sendiri.
Bebas yang sesungguhnya bukan bebas
sebebas-bebasnya tapi bebas untuk mencari batas. Mari kita membuat batas untuk
diri kita sendiri demi kebaikan diri kita dan keluarga kita. Jangan taruh masa
depan kita di tangan pemerintah atau badan penyiaran televise dll. Pemerintah
sudah cukup sibuk dengan urusan mereka sendiri. Buatlah batasan yang semestinya
dengan menggunakan pedoman-pedoman yang jelas. Kalau anda orang Islam dasarkan
batasan anda berdasarkan Al-Quran dan Al-Hadist, kalau anda pemeluk agama lain
silahkan gunakan apa yang ada yakini. Semoga kita tidak terbawa arus jaman
yangs semakin tidak jelas ini.
(Ardian Pradana)
08/02/2015, Sukahati Pagi
0 comments:
Posting Komentar